Minggu, 23 November 2014

TANTANGAN DALAM MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH



TANTANGAN DALAM MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH
Disampaikan pada pengajian rutin Hari Jum’at di Majid Nurul Muttaqin
Oleh : Imas Siti Fatimah


1.     Membangun  Keluarga sakinah, mawaddah dan warohmah
Dasar Hukum :
a.  Al Qur’an
Ø  Dalam Al-Qur’an, surat  Ar-Ruum :  ayat 21 yaitu :

 Artinya :
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

Sakinah artinya perasaan tentram dan nyaman , Mawaddah artinya jenis  cinta membara, yang menggebu-gebu dan nggemesi, sedangkan rahmah adalah jenis cinta yang lembut, siap berkorban dan siap melindungi kepada yang dicintai. Mawaddah saja kurang menjamin kelangsungan rumah tangga, sebaliknya, rahmah, lama kelamaan menumbuhkan mawaddah. Kedua, Hubungan antara suami isteri harus atas dasar saling membutuhkan, seperti pakaian dan yang memakainya (hunna libasun lakum wa antum libasun lahunna, Q/2:187). Fungsi pakaian ada tiga, yaitu (a) menutup aurat, (b) melindungi diri dari panas dingin, dan (c) perhiasan. Jika isteri mempunyai suatu kekurangan, suami tidak menceriterakan kepada orang lain, begitu juga sebaliknya.

b.  Al Hadist
Ø  Menurut hadis Nabi, pilar keluarga sakinah itu ada empat (idza aradallohu bi ahli baitin khoiran dst); (a) memiliki kecenderungan kepada agama, (b) yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda, (c) sederhana dalam belanja, (d) santun dalam bergaul dan (e) selalu introspeksi.
Ø  Menurut hadis Nabi juga, empat hal akan menjadi faktor yang mendatangkan kebahagiaan keluarga (arba`un min sa`adat al mar’i), yakni (a) suami / isteri yang setia (saleh/salehah), (b) anak-anak yang berbakti, (c) lingkungan sosial yang sehat , dan (d) dekat rizkinya.

2.     Tantangan –tantangan yang harus dihadapi dalam membangun keluarga sakinah dan mawaddah
a.       Dampak negatif dari kemajuan teknologi yaitu Televis, Video game, handphone  dan internet.
 Pada zaman Nabi, tantangan lebih bersifat fisik, tetapi pada zaman modern, musuh justeru menyelusuf ke rumah tangga melalui teknologi komunikasi & informasi.
Ø  Televisi
Televisi merupakan media yang sangat dekat berada dalam lingkungan keluarga, yang kemudian  akan mengakibatkan  pendidikan keluarga menjadi tidak efektif lagi karena adanya dampak negatif dari tayangan televisi yang tidak mendukung dalam mendidik anak untuk hidup sesuai dengan norma  Agama Islam. Menurut sebuah penelitian yang dikutip oleh DR. Zakiah Daradjat, perilaku manusia itu 83 % dipengaruhi oleh apa yang dilihat, 11 % oleh apa yang didengar dan 6 % sisanya oleh berbagai stimulus campuran. Dalam perspektif ini maka nasehat orang tua hanya memiliki tingkat efektifitas 11 %, dan hanya contoh teladan orang tua saja yang memiliki tingkat efektifitas tinggi.

Ø  Video game
Video game juga merupakan permainan yang hampir stiap anak menyukainya, sehingga sekarang ini jarang anak-anak yang main di luar rumah. Selain  dampak positifnya adalah untuk melatik konsentrasi, tapi juga ada dampak negatifnya yaitu 
Dilihat dari segi  fisik anak jarang mengolah tubuhnya sehingga  mudah sakit karena kurang beradaptasi dengan alam, misalnya jarang kena hujan dan kena panas, sehingga sedikit saja kena panas atau hujan gampang sakit. 
Dilihat  dari waktu  bermain game, kebanyakan anak suka main game sehingga main game tidak bisa sebentar tapi menghabiskan waktu, bahkan tidak jarang anak-anak melupakan PR-rnya karena main game, bahkan beberapa kasus di sekolah terdapat anak-anak yang bolos sekolah karena main game.
Dilihat dari tayangan game itu sendiri, Beberapa game mempertontonkan kekerasan , misalnya aksi-aksi dari para tentara yang menembaki musuhnya sampai bersimbah darah.

Ø  Handphone
Handphone yang suda menjadi barang yang sepertinya wajib dimiliki oleh semua orang karena tuntutan zaman, Selain dampak positifnya yaitu memudahkan untuk berkomunikasi, tentu ada juga dampak negatifnya, yaitu yang jauh jadi dekat tapi yang dekat jadi jauh, artinya kita bisa saling berkomunikasi dengan orang yang tempat tinggalnya jauh sedangkan yang dekat jarang untuk diajak komunikasisaking asyiknya sehingga menjadi  ironi. Selanjutnya  jika anak-anak memegang  HP yang lengkap fiturnya dan tidak diawasi oleh orang tua dalam memakainya akan berakibat buruk bagi anak itu sendiri, seperti kasus-kasus  yang terjadi seorang anak dapat mngoleksi video porno di HP-nya.

Ø  Internet
Kemajuan teknologi dengan adanya internet tidaklah dipungkiri manfaatnya, tetapi ada juga mudaratnya (akibat negatifnya), seperti dengan adanya jejaring sosial (Facebook) , terdapat beberapa kasus perceraian karena terhubung lagi dengan cinta pertamanya, atau beberapa kasus penculikan para remaja karena mengenal seseorang di facebook, kemudian diajak ketemuan dan akhirnya malah diculik, atau beberapa kasus kejahatan di dunia maya, dll.


b.      Gaya Hidup modern
Dalam hidupnya kebanyakan masyarakat   sekarang ini berusaha keras melakukan apa yang seakan-akan mereka inginkan, padahal sebenarnya keinginan sosial. Mereka sibuk meladeni keinginan orang lain sampai lupa akan keinginan sendiri. Rumah, pakaian, kosmetik, kendaraan, model rambut dan gaya hidup lainnya disesuaikan dengan pesanan sosial. Karena sulit akhirnya dalam pergaulannya mereka harus menggunakan berbagai topeng sosial, topeng tertawa, topeng tangisan, topeng serius, topeng perjuangan dan seterusnya, dan saking seringnya memakai topeng sosial sampai lupa wajah sendiri.

c.       Konsumerisme
Konsumerisme adalah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan. Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan menjadikan penyakit jiwa yang tanpa sadar menjangkit manusia dalam kehidupannya.

d.      Paham Emansipasi wanita
Emansipasi ialah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sejumlah usaha untuk mendapatkan hak politik maupun persamaan derajat, sering bagi kelompok yang tak diberi hak secara spesifik, atau secara lebih umum dalam pembahasan masalah seperti itu. Emansipasi wanita adalah usaha wanita untuk mendapatkan hak politik maupun persamaan derajat yang sama dengan pria. Dalam Islam sebenarnya wanita dan pria itu sederajat namun yang membedakan adalah tugasnya. Emansipasi wanita yang dipahami oleh wanita modern saat ini memang sudah salah kaprah, bahkan tidak lagi mempertimbangkan kodrat wanita itu sendiri, seperti tuntutan untuk menjadi tentara sama dengan pria, padahal secara kodrat wanita itu mempunyai rahim yang kemudian setelah terjadi pembuahan akan mengandung dan melahirkan anak, sedangkan tugas tentara itu sangatlah berat perlu fisik yang kuat, dan hanya prialah yang bisa memenuhi tuntutan tugas tersebut. Kesalahan pemahaman tentang emansipasi wanita ini juga berdampak terhadap banyaknya kasus perceraian yang terjadi pada masyarakat modern sekarang ini.

Dari beberapa tantangan yang dikemukakan di atas, mudah-mudahan keluarga kita dapat menghadapi tantangan itu semua sehingga cita-cita untuk mewujudkan keluarga sakinah dan mawaddah dapat diwujudkan, Amin.







Jumat, 03 Mei 2013

Al-Kahfi ayat 109


PENJELASAN QS AL-KAHFI AYAT 109 MENGENAI LUASNYA ILMU ALLOH



Artinya :
Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".

Dengan tafsir Al-Amsyal yang artinya perumpamaan. Ada asbabun nujulnya.
Untuk menulis namanya Alloh , lautan akan habis dijadikan tinta
 Asbabun Nuzul :
Imam Hakim dan lain-lainnya mengetengahkan sebuah hadis melalui sahabat Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwa orang-orang Quraisy berkata kepada orang-orang Yahudi, “Berikanlah kepada kami sesuatu untuk kami tanyakan kepada lelaki ini (Nabi Muhammad)”. Lalu orang-orang Yahudi itu berkata, “Tanyakanlah kepadanya tentang roh”, lalu orang-orang Quraisy menanyakan kepada Nabi saw. maka turunlah firman-Nya, “Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah, ‘Roh itu termasuk urusan Rabbku, dan tidaklah kalian diberi pengetahuan melainkan sedikit.’” (Q.S. Al Isra, 85). Di kala itu juga orang-orang Yahudi berkata, “Kami telah diberi ilmu yang banyak. Kami telah diberi kitab Taurat; barang siapa yang diberi kitab Taurat, maka sungguh ia telah diberi kebaikan yang banyak.” Maka turunlah firman-Nya menyanggah perkataan mereka, yaitu, “Katakanlah, ‘Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Rabbku.’” (Q.S. Al Kahfi, 109).